Gerimis yang sederhana
Air itu serupa embun, menitik, merintik dalam gelap. Jatuh bersamaan, memang selalu bersamaan, tak pernah kulihat dari mana ujungnya. Aku hanya bisa melihat di mana jatuhnya. Meskipun aku tak bisa membedakan satu diantaranya. Terkadang ia segera berlalu meresap ke dalam tanah. Atau saat ia menderas berkumpul dalam kubangan. Air itu begitu lembut, sangat lembut, me-rapi, lurus yang tak benar-benar lurus, saat aku perhatikan dengan jelas, agak miring mungkin tertiup angin. Sangat jelas dibagian yang tersorot cahaya. Begitu indah dan sederhana. Gerimis yang sederhana, aku suka melihatnya berlama-lama.
Hey… aku jadi ingat kau malam ini, mungkin kau sedang menyedu kopi, atau menyalakan rokok (kukira). Atau kau sedang memandangi gerimis itu yang mulai menderas? Atau kau sedang menaikkan selimutmu (kukira). Jadi sedang apa kau di sana? Pertanyaan itu menggema dalam dinding kepalaku, kemudian terpental dan jatuh berkeping tanpa jawab. Mungkin kau berpikir bisa saja aku mencoba menghubungi kamu, kirim SMS misalnya, dan bertanya “Sedang apa kau di sana?”, tapi aku terlalu larut dalam gerimis, aku enggan beranjak dari sini. Andai kau ada disini, dan menyaksikan ini, kau akan sependapat denganku. Gerimis yang sederhana terlalu indah untuk ditinggalkan, meskipun hanya satu kedipan mata.
Lalu sedang apa kau di sana? (lagi-lagi tak terjawab). Coba lihatlah gerimis yang jatuh itu, kemudian coba dengarkan suaranya. Kau akan menemukan irama yang indah. Tak seperti lagu yang kita nyanyikan saat kecil. Kau masih ingat? (Tik-tik bunyi hujan…..) kau pasti ingat. Sekarang pejamkan matamu, lalu tajamkan pendengaranmu. Gerimis yang menderas menjadi hujan…, terdengar riuh, tidak selalu berbunyi tik-tik, tapi ada tek-tek, ada tak-tak, ada ting-ting, ada suara desau angin, ada suara seperti drum yang dipukul, (trang-trang). Dan bunyi-bunyi indah lainnya. Jadi tak selamanya berbunyi tik-tik…, mungkin kita bisa buat lagu baru untuk ini ^^.
Ahhh…., sedang apa kau di sana? (kumohon jawablah). Aku harap kau sedang merindukanku di sana, seperti aku merindukanmu dalam deraian gerimis. Dan sebanyak gerimis itulah rinduku padamu. Terus saja menderas, bersama malaikat ditiap rinainya. Inilah mengapa aku suka gerimis yang sederhana. Malaikat-malaikat yang datang bersama gerimis itu tersenyum padaku (kukira). Dan semoga ia membawa doa-doaku dan menyampaikannya pada Tuhan. Doa yang tulus untukmu…
Tunggu…, gerimis itu bergoyang sendu diterpa angin, serupa nyala lilin dalam gelap. Tirai-tirai gerimis itu menari lentik seirama dengan pacuan detak jantungku…, aku begitu larut oleh iramanya, ia telah mengajariku meneteskan air mata dengan amat sangat perlahan, hingga hanya malaikat di kedua bahuku yang mampu mendengarnya. Gerimis itu juga membawa rinduku, rindu yang tersembunyi dibalik celah-celah rasaku. Rindu yang membawa desir dalam hatiku, rinduku padamu….serupa rinduku pada gerimis yang sederhana….
Hey….., jadi sedang apa kau di sana…..? (mengetik SMS)
Tulisan ini diikutsertakan pada Agustusan di ceritaeka
Karena blog aku di radesya.com lagi kehabisan bandwidth, aku posting di sini deh ^^, bikin prosanya cuma bentar, tapi bikin gambarnya yang lama. Mataku sampai berkunang-kunang nih…, jadi maaf kalau gambarnya gag bagus (padahal dah berusaha).
Kombinasi gambar dan bahasa yg sangat selaras..halah
Sedang apa sengkau disana?hehehe
makasih kak, gambarna buru-buru kak, jadi kurang sempurna ^^
kesempurnaan tidak di pandang oleh kita yang membuat namun mereka yang melihat, terus berkarya dan tetap kreatif. semangat 🙂
Heyyy..aku juga inget kamu,tp sayangnya disini ga hujaaaannnn xiixixixi
syukurlah kalau ingat, hihihi….
Desya…
Ma kasih banget udh ikutan ultah CE yah
Udh aku catet nanti tak kasihkan mbak EM dan mas DM sebagai dewan juri.
Nice pic lhoo…
salam,
Eka
sama-sama kak, ingin berpartisipasi kak, biar rame ^^
Jurinya hebat-hebat nih, gag berharap menang deh 🙂
Hey…. sedang apa kau disana 😀
Bagus sekali rara 😀
Makasih Muda… 🙂
jadi sedang apa kau di sana? 😀
wahh
ini fiksi apa real ya?
ehem ehem… 😉
nice dek
🙂
hmm, fiksi apa real ya… (mikir dulu)
makasih kak… 🙂
sedang merindukanmu… (menjawab SMS)
nah gitu dx balaz SMS
*kabur sebelum dipentung*
Apakah masih gerimis disana? mari berteduh dibawah rindang harapan ^^
yukkkk mariiiii….. ^^
romantis euey.. btw gambarnya bagus banget lho
makasih kak, baru belajar bikin gambar…
pic nya jadi inagt sailorman
hihihih…. aku baru denger tuh kak sailorman ^^
..
Hi..hi..
Ternyata Rara bisa juga bikin postingan pake’ Rindu-rinduan segala.. 🙂
..
Gambar ilustrasinya udah bagus..
Mungkin kurang shadow aja..
Sama pemilihan warnanya agak terlalu cerah..
..
Terus berkarya.. 😉
..
hihihi…, sekarang kan dah gedhe… ^^
makasih ya Ata…, ntar dibenerin shadowx deh 🙂
Deuh.. yang lagi kangen… Moga menang ya kontesnya… 🙂
hohoho…, makasih ya kak…
duhh aku suka sekali yang ini dek
suka sama gambarna ya kak? masih belajar kak ^^
Kalo dulu waktu saya masih bujang, saya tinggal dirumah kontrakan yang sumber airnya dari air hujan. Saya suka kesel kalo gerimis, karena nggak bisa kemana2 tapi gk bisa ngisi air bak mandi saya karena terlalu dikit airnya..
Moga menang ya.. 🙂 Keep Blogging
bagus,, semoga menang ya..
Dooh, yang lagi rindu, euy. Gerimis pun bisa jadi inspirasi.
Terus jawaban smsnya bagaimana ?
Penasaran dech….
…. kalo pas gerimis saat di rumah, saya senang… 🙂
….. kalo pas gerimis saat di jalan, saya geram… 😡
Rara….bahasa yang dipakai mudah untuk dicerna lho Ra…ada bakat nih jadi penulis nih 😆 btw good luck ya Ra moga mba Eka milih tulisan Rara amien
salam hangat
Dia disana selalu merindukanmu, Ra. Merindukan Mentari Kecil 🙂
nice story… i like to see more
misi, numpang jalan jalan aaah. udah lama gak kemari
#blogwalkingdipagiharibikinsehat 😀
nice posting… seneng bacanya..
salam
bagi saya, itu gambarnya keren kok… saya iri ama orang yang bisa gambar ky gitu T____T
gerimis… emm… sering bener ya gerimis jadi inspirasi tulisan 🙂
absen dlu nih .. ehhehe
dah lama ga maen2 ..
gmn kabarnya nih ??
siplah! nice story…
semangat! do the best… 😉
hujan adalah berkah .. dimana turun hujan, disitulah saaat yang tepat untuk memanjatkan doa kepada Nya
gerimis itu selalu sederhana 🙂
enak kl gerimis2 tu tiduuur…hehehhe..sejuk hawanya