Radesya

"Ingin jadi mentari berharap bisa menerangi"

Sebuah Ikatan…

Kawan… pernahkah kalian meragukan ibu kandung kalian? Entahlah, tiba-tiba saja aku ingat kejadian dimasa kecilku. Dulu aku sering diledekin kalau aku ini bukan anak dari mamaku… coz warna kulitku yang beda…, saat kecil warna kulitku agak coklat, sementara mamaku kulitnya putih, bahkan sangat putih, kakakku juga putih, dan papaku juga lumayan putih seingatku…., karena hal itu aku sering sedih…, sangat sedih. Tentu saja aku ini anak kandung mama, tapi kulitnya aja yang beda. Ada bagian wajahku yang mirip mama koq…

Dulu aku sering bilang mama kalau aku ingin dijadiin putih kulitnya sama seperti mama, karena aku sering nangis pas diledekin. Tapi akhirnya mama menceritakan satu hal yang masih kuingat sampe sekarang. Yang pertama, aku ini beneran anak mamaku, dengan bukti sebuah buku kelahiran dari sebuah rumah sakit dan ada cap kaki aku yang mungil sebesar ibu jari, trus ada tali pusar aku yang mengering, yang disimpan mama. Itu membuktikan kalau aku beneran anak mama, jadi aku tidak boleh nangis lagi kalau diledekin. Sejak saat itu kalau aku diledekin, aku bisa membela diri. Bahkan aku pernah gigit kakak saat ia ledekin aku hehehe…

Trus yang kedua, kulit kecoklatan itu bagus kata mama, jadi katanya aku terlihat manis. Nah saat mama juga cerita kalau banyak orang terkenal yang kulitnya kecoklatan. Mereka tetap cantik. Bahkan orang bule rela berjemur kepanasan biar dapet pigmen kulit. Jadi aku harus bersyukur.

Sekarang ini, aku jadi merindukan saat-saat itu, saat dimana mamaku begitu dekat dengan aku. Karena aku ini anak mama. Tapi ada kesedihan yang menggantung dalam hatiku. Tentu saja karena sebentar lagi aku akan pergi jauh dari mama, dari orang-orang yang aku sayangi. Aku sering sedih memikirkannya. Aku juga berpikir jika suatu saat aku akan menjadi milik orang gitu, apa mama masih bisa dekat denganku, apa kami masih bisa seperti ini? Atau malah aku semakin jauh dari mama?

Pemikiran-pemikiran itu sering hinggap dikepalaku, hingga kemaren saat aku membantu mamaku membereskan kamarnya, aku menemukan sebuah kotak yang saat aku buka ternyata tali pusar aku dan punya kakakku. Aku heran juga… koq mama masih juga menyimpannya. Aku pikir sudah hilang. Dan aneh juga tali pusar aku yang sudah mengkerut itu, bisa menyadarkan aku. Sampai kapanpun aku bisa dekat dengan mama, sampai kapanpun aku ini masih anak mama, bukankah tidak ada bekas anak dalam hidup ini. Bukankah kalian juga tidak bisa membedakan, sebenarnya tali pusar itu milik kalian atau milik mama kalian? Karena tali pusar itu menempel pada perutmu, dan menempel juga pada perut mamamu. Karena itu sebuah ikatan untukmu dan mamamu tentunnya. Dengan tali pusar itu kamu bisa mengambil makanan yang ada pada mamamu, sehingga kamu bisa tumbuh dan tumbuh…

Sekarang aku menjadi lebih lega saat nanti harus berada jauh dari mama, semoga aku juga tetap bisa berbakti sama mama, meski untuk waktu yang agak lama tak bisa menjaga mama. Aku tidak khawatir lagi kalau rasa sayang mama padaku jadi berkurang, karena semua orang tua pasti punya ikatan batin dengan anak-anaknya. Meski berada di negri yang jauh, rasa sayang itu akan tetap ada, karena sebuah ikatan yang telah terjalin sejak aku mulai terbentuk. I love you mom…. πŸ™‚

 

sssstttttt…..gambarna jelek ya… jangan diketawain… heheh…

8 Comments

  1. pertamaaxx…

  2. hahaha… berhasiiiiiiilllllllll…. :mrgreen:

  3. baek2 di sana yah ra… 😦
    jgn lupa ma aq, n kirimi beritamu di sana, pasti seru deh…

    • heheh…. kakak dah baikan? ^^ seneng dech…..

      iya kak, pasti gag akan lupa koq…. diingat terus koq…. kakak juga jangan lupain rara ya…. πŸ˜‰ Insayaallah akan selalu kirim kabar πŸ™‚

  4. πŸ™‚

    “ame ame fure fure kaasan ga. janome de o-mukai ureshii na. pitchi pitchi, chappu chappu, ra ra ra…”

  5. aku berbica bukan tentang fotomu, tetapi dari tulisanmu itu membuatku lebih berfikir tentang keluargaku… I miss my family

  6. Salam Kenal Ya Untuk Semuanya.. πŸ™‚

  7. aku gak prnh di sayangi ama mama aku sedih deh

Leave a comment